I. Flowchart
adalah metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan menggambarkan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar.
Dalam penulisan flowchart dikenal 2 (dua) metode yaitu :
a.Sistem Flowchart
b.Program Flowchart
A. Sistem Flowchart
Adalah diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut.
B. Program Flowchart
Adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Dibawah ini adalah gambar simbol program flowchart :
Flowchart terdiri dari tiga struktur :
1. Stuktur squence / Struktur sederhana
2. Struktur Branching (Percabangan)
3. Stuktur Looping (Perulangan)
II. Pseudocode
Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti mirip atau menyerupai dan code yang berarti program.
Pseudocode adalah teknik tulisan untuk menggambarkan algoritma menggunakan kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya.
Contoh :
01. Masukkan bilangan pertama
02. Masukkan bilangan kedua
03. Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4,
jika tidak, kerjakan langkah 5.
04. Tampilkan bilangan pertama
05. Tampilkan bilangan kedua
LANJUTAN
I. Struktur Program
A. Struktur Berurutan (Sequence Structure)
Struktur Berurutan adalah struktur program yang paling sederhana. Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.
/* Contoh Program struktur berurutan menghitung luas empat persegi panjang */
main()
{
int panjang,lebar,luas;
clrscr();
cout<<“Masukan Panjangnya : “;
cin>>panjang;
cout<<“Masukan Lebarnya : “;
cin>>lebar;
luas = panjang * lebar;
cout<<“Luas persegi panjang=“<<luas<<endl;
getch();
}
Masukan :
panjang = 5
lebar = 6
luas persegi = 30
B. Struktur Seleksi(Selection Structure)
Struktur seleksi untuk melakukan proses pengujian pada kondisi dalam mengambil suatu keputusan. Kondisi adalah suatu syarat yang mempunyai nilai True dan False.
Struktur Seleksi dalam bahasa pemrograma C++ :
a. IF . . .
b. IF . . . ELSE
c. NESTED IF
d. SWITCH . . .CASE
Contoh bentuknya adalah sebagai berikut :
{
If syarat Then
Perintah 1;
Else
Perintah 2;
...................
}
Ada beberapa macam struktur instruksi IF atau Sruktur Seleksi yaitu :
1.Struktur seleksi dengan IF (Tunggal)
Statement If berguna untuk memilih satu dari dua kemungkinan yang ada, terjadi apabila kita dihadapkan pada suatu kondisi dengan dua pilihan BENAR/ SALAH
Bentuk Umum
If (kondisi)
pernyataan;
Contoh Program:
main()
{
float total, diskon=0, jum_byr=0;
clrscr();
cout<<“Total pembelian:”;cin>>total;
if (total>=50000)
diskon=0.2*total;
cout<<“Anda dapat diskon Rp. “<<diskon<<endl;
jum_byr=total-diskon;
cout<<“Jumlah yang dibayarkan=Rp. “<<jum_byr;
getch();
}
2. Statement/Perintah IF…ELSE
Pengertian If ini mempunyai pengertian “jika kondisi benar, maka perintah 1 dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat, maka akan mengerjakan perintah 2.
Bentuk Umumnya
If (kondisi)
pernyataan-1;
else
pernyataan-2;
Contoh Program:
main()
{
float total, diskon=0, jum_byr=0;
clrscr();
cout<<“Total pembelian:”;cin>>total;
if (total>=50000)
diskon=0.2*total;
else
diskon=0.05*total;
cout<<“Anda dapat diskon Rp. “<<diskon<<endl;
jum_byr=total-diskon;
cout<<“Jumlah yang dibayarkan=Rp. “<<jum_byr;
getch();
}
3. Statement/Perintah Nested IF
Pernyataan If yang berada dalam pernyataan If yang lain
Bentuk umumnya :
if (syarat)
if (syarat)
perintah;
else
perintah;
else
if (syarat)
perintah;
else
perintah;
If (pendapatan>=0 && pendapatan<=200000
{
jasa=10000; komisi=0.1*pendapatan;
}
else
{
if (pendapatan<=500000)
{
jasa=20000; komisi=0.15*pendapatan;
}
else
{
jasa=30000; komisi=0.2*pendapatan;
}
}
Selain menggunakan instruksi IF, Struktur Seleksi juga dapat menggunakan instruksi SWITCH CASE (Seleksi Ganda).
Bentuk umum dari SWITCH CASE
switch (ekspresi integer atau karakter)
{
case konstanta-1:
perintah; perintah;
break;
case konstanta-2:
perintah; perintah;
break;
…………
default :
perintah; perintah;
}
main()
{
char kode;clrscr();
cout<<“Masukan kode barang [A..C] :”;cin>>kode;
switch (kode)
{
case ‘A’ :
cout<<“Alat Olahraga”;break;
case ‘B’ :
cout<<“Alat Elektronik”;break;
case ‘C’ :
cout<<“Alat Memasak”;break;
default :
cout<<“Anda salah memasukan kode”;break;
} getch();
}
C. Struktur Perulangan ( Looping Structure )
Struktur perulangan akan melakukan proses berulang ulang selama selama Kondisi bernilai True atau selama kondisi perulangan terpenuhi.
Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi.
Struktur Perulangan terdiri dari :
Pernyataan WHILE
1. While
Perulangan digunakan unutk melaksanakan blok statement selama kondisinya benar. Dalam perulangan ini kondisi diuji terlebih dahulu. Bentuk umum :
while (syarat)
pernyataan;
Bentuk umum while dengan lebih dari satu pernyataan
while (syarat)
{
pernyataan1;
pernyataan2;
}
2. STATEMENT FOR
Bentuk umum for
for (inisialisasi; kondisi; pencacah)
Atau dengan pernyataan lebih dari satu;
for (inisialisasi; kondisi; pencacah)
{
pernyataan-1;
pernyataan-2;
pernyataan-3;
}
Inisialisasi : pemberian nilai awal variabel
Kondisi : kendali terhadap perulangan
Pencacah : mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah
Contoh :
for (a=1; a<=10; ++a) // Untuk perulangan positif (menaik)
for (a=10; a>=1; - -a) // Untuk perulangan negatif (menurun)
for (a=1; a<=10; a+=2) // Hasilnya ?
Biasanya didalam pembuatan program, perulangan tidak hanya satu kali saja. Bahkan didalam sebuah perulangan terdapat perulangan yang lain. Perulangan yang terdapat dalam perulangan yang lain disebut perulangan tersarang atau Nested Loop. Contoh program matriks, konversi suhu, penjualan dengan array.
II. Compiller Dan Interpreter
Source program yang telah ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, tidak dimengerti oleh komputer karena komputer hanya mengerti bahasa mesin. Oleh sebab itu source program harus di terjemahkan ke dalam bahasa mesin terlebih dahulu sebelum dijalankan.
Terdapat 2(dua) jenis penterjemah yaitu :
1. Compiller
Compiller merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam bahasa mesin sehingga dihasilkan suatu file executable.
- Menterjemahkan secara keseluruhan sekaligus
- Source program harus ditulis dengan lengkap
- Bila terjadi kesalahan kompilasi, source program harus dibenarkan dan proses kompilasi diulang kembali- Dihasilkan obyek program
- Dihasilkan executable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem
- Proses kompilasi lama, karena sekaligus menterjemahkan seluruh instruksi program
- Source program sudah tidak dipergunakan lagi untuk mengerjakan program
- Proses pengerjaan program lebih cepat, karena executable program sudah dalam bahasa mesin
- Keamanan dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan executable program.
2. Interpreter
Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program
- Menterjemahkan instruksi per instruksi
- Source program tidak harus ditulis dengan lengkap
- Bila terjadi kesalahan kompilasi, dapat langsung dibetulkan secara interaktif.
- Tidak menghasilkan obyek program
- Tidak menghasilkan executable program karena langsung dijalankan pada saat program diinterpretasi.
- proses interpretasi terasa cepat, karena tiap-tiap instruksi langsung dikerjakan dan dapat dilihat hasilnya
- Source program terus dipergunakan karena tidak dihasilkan executable program.
- Proses pengerjaan program lebih lambat, karena setiap instruksi dikerjakan harus diinterpretasikan ulang kembali.
- Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu digunakan source program.
III. Debugging Dan Bentuk Kesalahan program
Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang ditemukan pada saat pengujian. Kesalahan terjadi karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.
Adapun macam-macam bentuk kesalahan program yaitu:
· SYNTAX ERROR
bentuk kesalahan program yang disebabkan karena kesalahan didalam hal penulisan instruksi didalam program.
Contoh.
- Writ ( dalam bahasa PASCAL )
- Use ( dalam bahasa PASCAL )
dan lain-lain
RUN TIME ERROR Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena adanya proses arithmathic yang ILLEGAL / tidak bisa diproses.
Contoh.
- B = ( 0 / 3 )
- Akar Minus
- dan lain-lain
LOGIC ERROR
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena HUMAN-ERROR-LOGIC (kesalahan logika program yang dibuat oleh programmer)
Contoh.
- Hasil / output program yang tidak sesuai
- Kesalahan program yang tidak dapat dideteksi
- dan lain-lain
Oleh : Vardhana Yogi
Oleh : Vardhana Yogi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar