Algoritma Pemrograman Yang Baik
Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah :
1.Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah
2.Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat
3.Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan
arti ganda.
4.Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman.
5.Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas.
6.Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortima yang TIDAK BAIK karena
mengandung kesalahan logika.
#include <stdio.h>
void main ()
{
int i ;
i = 0 ;
while (bil <= 5)
{
printf (“Bina Sarana Informatika”\n);
i = i + i
}
return 0;
}
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortitma yang BAIK karena mempunyai logika
yang benar
#include <stdio.h>
void main ()
{
int i;
i = 0;
while (i <= 5)
{
printf (“Bina Sarana Informatika”\n);
i = i + 1
}
return 0;
}
Standar Suatu Program Yang Baik
Standar Pemecahan Masalah
teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan
Standar Pemecahan Masalah
teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan
teknik Modular.
Teknik Pemerograman TOP-DOWN
Teknik Pemerograman TOP-DOWN
Dalam pemrograman top-down (atas ke bawah), yang pertama harus kita definisikan adalah
modul utama, yaitu modul yang pertama kali dijalankan atau modul yang memanggil modul
lainnya atau juga modul yang mengakhiri proses program tersebut.
Keuntungan:
- Penelusuran program mudah
- Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang Mudah dalam mencari kesalahan
kesalahan
- Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
- Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu
- Fungsi -fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama Mempermudah
dokumentasi.
- Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain
Teknik Pemerograman MODULAR
Adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil.
Keuntungan :
- Program lebih pendek
- Mudah dibaca dan dimengerti
- Mudah didokumentasi
- Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan
- Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal”
Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana
setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal.
Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine. Sub-routine adalah
sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas.
Standar Penyusunan Program
1. Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang
dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program
2. Waktu penulisan dan eksekusi program
Contoh Logika pengujian yang TIDAK BAIK karena pengujian yang berulang-ulang
sehingga waktu eksekusi tidak efisien
if (kondisi1)
{
pernyataan_1;
………….
}
if (kondisi2)
{
pernyataan_2;
………….
}
if (kondisi1)
{
pernyataan_2;
………….
}
Contoh Logika pengujian yang baik karena pengujian yang berulang-ulang
sehingga waktu lebih efisien :
if (kondisi1)
{
pernyataan_1;
………….
else
if (kondisi2)
pernyataan_2;
………….
else
if (kondisi3)
pernyataan_3;
………….
}
3. Perawatan dan pengembangan program
Penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan dan kejelasan dari program
yang nantinya akan dikembangkan dan membantu dalam perawatan.
4. Portabilitas
Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe
komputer yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi (windows,UNIX, Linux,
Mac, Novell, dll)
Standar Perawatan Program
1. Dokumentasi, berguna untuk melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan
memberikan informasi kepada orang lain.
2. Penulisan Instruksi
a. Berikan keterangan untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam
sekelompok statement.
b. Awal dan akhir statement dari sekumpulan statement ditulis pada kolom yang
sama
c. Gunakan sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah.
d. Hindari pernyataan untuk Percabangan
(IF statement ) yang sangat rumit dan Nested Loop (Loop disalam Loop lain)
yang berlebihan.
e. Gunakan “kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika
atau logika.
f. Gunakan “Spasi” dalam menulis statement atau instruksi.
Sifat Penulisan Program
a. Program Oriented
Penulisan program yang struktur programnya selalu berubah, apabila kondisi data yang
diproses didalam program tersebut, bertambah volume datanya.Selain itu penulisan
program ini bersifat statis (tetap) dan tidak fleksibel (Contoh: program animasi)
b. Data Oriented
Penulisan program yang struktur programnnya tidak selalu berubah, walaupun volume
data yang diproses di dalam program tersebut, dalam jumlah besar. Selain itu pula
penulisan program ini bersifat dinamis dan mempunyai tingkat fleksibilitas yang
tinggi. (Contoh : Program aplikasi)
Program Interaktif
Yaitu penulisan program yang terstruktur, dimana programnya dapat dipergunakan oleh
pengguna secara mudah dan dapat dimengerti tentang proses yang sedang dilakukan oleh
program tersebut serta dapat mengatur kebutuhan akan peranti masukan dan keluaran.
Oleh : Aifah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar